​Tamu Tak Diundang

“Emak, nanti malam anak-anak bobo gasik ya?” Perintah Abah.


“Iya, hati-hati dijalan ya Abah.”


Emak mengantar Abah di depan rumah untuk berangkat ke kantor.

Aktifitas emak di pagi hari sangatlah sibuk menyiapkan segala kebutuhan keluarga. Menyiapkan sarapan dan memandikan adik Umar yang berusia 10 bulan bersama kakak Fatih. Butuh keahlian khusus untuk memandikan anak dalam satu waktu sekaligus.


Setelah sarapan selesai, Abah berangkat ke kantor dan kakak Fatih menuju ke TK yang berada di sebelah rumah. Sedangkan emak masih berjibaku di dapur membersihkan sisa sarapan. Setelah urusan dapur selesai, emak bermain bersama adik Umar. Bermain melempar bola, mendorong mobil-mobilan, dan petak umpet menjadi permainan kesukaannya.


Setelah kakak Fatih pulang sekolah, makan siang dan tidur siang menjadi agenda wajib. Sore menjelang waktunya Abah pulang ke rumah. Anak-anak menyambut dengan main petak umpet.


“Ciluk baa… .”

Abah menemukan kakak Fatih dan adik Umar sedang sembunyi dibalik tirai. Kegembiraan langsung terlihat diwajah dua anak yang sedang menanti abah untuk bermain bersama. Sedangkan emak langsung sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam. Setelah selasai makan malam, anak-anak masih asyik bermain di ruang tamu.


“Waktunya tidur, ayo bereskan mainannya… .” Perintah Emak.

“Masih mau mainan… .” Jawab kakak Fatih.

“Besok lagi mainannya, sudah malam ayo tidur.” Bujuk Abah.

“Iya… Abah.”

Kakak Fatih langsung menuju kamar kemudian tidur dengan lelap. Berbeda dengan adik Umar yang masih sibuk dengan mainannya. Berbagai cara emak dan abah mengajak tidur tetapi tidak berhasil juga.


“Emak, tadi siang Umar tidur siang enggak?” Tanya Abah.

“Tidur… Tapi cuma sebentar.” Jawab Emak.

“Sudah jam sebelas, Umar belum tidur juga. Kapan waktu buat Abah nih… .” Abah merengek.

“Coba Abah tidur dulu, biasanya Umar langsung tidur kalau dengar suara ngoroknya Abah.” Perintah Emak.


Abah langsung tidur, dalam hitungan detik suara ngorok sudah terdengar. Tepat dugaan emak, adik Umar langsung nempel untuk menyusu sampai tidur pulas. Sekarang waktu yang tepat untuk emak sama abah berdua saja. Rencana menambah adik untuk kakak Fatih harus terlaksana malam ini. Begitu emak selesai menidurkan adik Umar, lalu membangunkan abah.


“Abah… Ayo bangun.” Bisik Emak.

Ngooook… Ngooook… Ngooook… Suara ngorok abah tambah kencang.

“Abah, anak-anak sudah tidur. Yuk buat momongan lagi?” Emak menggoda Abah.

Lalu abah pindah posisi membelakangi emak sambil memeluk guling. Celakanya abah sudah pulas tidur di alam mimpi. Jika emak membangunkan sampai abah kaget nanti bakalan marah-marah. Yah sudahlah, malam ini gagal untuk tambah momongan.


Esok harinya, pagi buta emak sudah sibuk di dapur. Sedangkan abah membantu beres-beres rumah. Rencana tadi malam gagal total, pagi ini harus berhasil. Emak sudah selesai memasak begitupula abah selesai beberes rumah. Melihat situasi dan kondisi aman, tentram dan terkendali. Anak-anak masih tidur sangat nyenyak. Emak bersolek sedikit agar lebih enak dipandang serta mengenakan minyak wangi kesukaan abah. Begitupula dengan abah yang sedang bersiap-siap, memantaskan diri untuk emak didalam kamar mandi.


Tiga puluh menit kemudian, abah masih didalam kamar mandi. Emak mulai gelisah dan mondar mandir di depan tv. Rasa gelisah emak terlihat dari ekspresinya, sebentar lagi anak bangun. Emak memberanikan diri mengetuk pintu kamar mandi.


“Abah, sudah belum urusan kamar mandinya?”

Bisik emak didepan pintu kamar mandi.

“Belum, Abah mencret… .” Jawab abah.

Alamak, celaka duabelas ini bakalan gagal lagi rencana nambah momongan abah dan emak. Ternyata benar, anak-anak bangun dengan riang gembira sedangkan abah masih didalam kamar mandi.


Emak terlihat kecewa tetapi hanya sesaat, karena melihat keceriaan anak-anak yang membuat lupa. Hari ini abah dan kakak Fatih libur jadi seharian bisa full di rumah. Kegiatan bermain bersama abah sangat menyenangkan. Bermain air sambil menyiram halaman rumah menjadi kesukaan kakak Fatih dan juga adik Umar. Abah dan emak membuat segala aktifitas anak-anak menjadi cepat lelah agar lebih mudah untuk tidur siang. Namun, yang terjadi saat waktu tidur siang telah tiba. Emak dan abah sudah tidur duluan sedangkan anak-anak masih asyik bermain.


Tiba-tiba sore menjelang, anak-anak masih segar bugar belum menunjukan rasa lelah ataupun ngantuk. Emak punya ide agar anak-anak cepat lelah dan ngantuk. Ide emak yaitu abah memandikan kakak Fatih dan adik Umar, waktu libur juga kesempatan emak untuk lebih santai. Jadi, urusan anak biasanya abah yang pegang.

Selesai mandi, anak-anak tambah semangat bermain apalagi setelah makan banyak. Sepertinya energi mereka tidak ada habisnya. Jadi, emak dan abah pasrah dengan kondisi yang tak memungkinkan untuk menambah momongan. Saat malam pun tiba, diluar dugaan anak-anak sudah terlelap diawal waktu tidur. Kakak Fatih tidur dalam posisi masih memegang mainan sedangkan adik Umar tidur dipelukan emak. Situasi yang sangat menguntungkan buat emak dan abah untuk berduaan. Kedipan mata abah kepada emak sebagai isyarat untuk segera atur posisi anak-anak masuk kedalam kamar tidur.

=============Bersambung============




#odopbatch5 #onedayonepost #day31 #odopfor99days

2 Comments

Tinggalkan komentar